Selamat datang di www.IDIDENPASAR.or.id
ingin berkontribusi artikel kedokteran? klik disini
ingin memberikan saran dan kritik? klik disini
Ingin mencari tenaga dokter? klik disini


Selasa, 25 Oktober 2011

Face predict brain


Kontributor: Dr. Hariyasa Sanjaya

Pagi ini saya mengikuti kuliah Manajemen Risiko. Pengajar berkomentar:"saya melihat wajah-wajah anda adalah wajah orang-orang cerdas". Sambil bercanda beliau berujar:"saya bisa melihat orang berbohong atau jujur dari ekspresi wajahnya". Wajah seperti jendela untuk melihat karakter seseorang.

Dalam ilmu baru yang bernama Fetal Behavior ada pernyataan De Meyer yang sangat antusias:"face predict brain (wajah memprediksi otak)". Dan oleh kelompok Ian Donald School yang menulis banyak laporan penelitian tentang hal ini dalam satu kesimpulannya menulis:"Pola prilaku janin secara langsung merefleksikan proses perkembangan dan pematangan sistem saraf pusat. Observasi dengan ultrasonografi 4 dimensi pada janin dan evaluasi pada periode bayi baru lahir dapat menambah pemahaman tentang perkembangan saraf janin". Kesimpulan ini merupakan fakta yang memberi harapan bahwa kita akan mampu memprediksi kecerdasan, potensi intelektual atau prilaku janin di kemudian hari. Teori lingkungan (environment influence behavior) sangat kuat mengklaim bahwa lingkungan sangat menentukan akan menjadi apa dan siapa janin tersebut kemudian bukan genetiknya.

Saya lebih percaya pada teori multiple factor. Genetik ya, lingkungan juga ya (seed and soil theory). Dan prediksi potensi di saat kehidupan dalam rahim akan membantu kita untuk memulai melakukan stimulasi dan pengelolaan lingkungan hidup janin saat dalam kehamilan atau setelah lahir.
Upaya untuk mengetahui atau mengidentifikasi potensi kualitas intelektual janin sangat lah penting. Mempersiapkan SDM sejak dalam kandungan adalah hal yang sangat penting dan merupakan ibadah.

Saya sering bertanya kepada banyak pasien dan suaminya:"Bagaimana caranya mengetahui apakah janin dalam kandungan bahagia atau sedih?" Dan sebagian besar bingung menjawab.

Pendapat saya:"untuk mengetahui janin gembira atau sedih hanya dengan melihat ibunya.Bila ibunya gembira maka janinya bahagia. Bila ibunya sedih maka janinnya sedih". Pesan saya:"Jika ingin janinnya tumbuh sehat,bahagia dan cerdas maka buat ibunya sehat, bahagia dan cerdas". Ibu adalah refleksi atau cermin janin yang dikandungnya. Hubungan ibu dan janin sangat kuat dan terikat.

Kemulian seorang ibu salah satunya adalah hamil dan melahirkan. Namun kehamilan yang terjaga dan dipelihara dengan baik serta persalinan yang alamiah mengantarkan perempuan menemukan kesempurnaannya.

Salam kasih

Tidak ada komentar:

Posting Komentar