We were born in water

Kontributor: Dr. Hariyasa Sanjaya

Dunia memang sempit, beberapa waktu yang lalu saat saya pergi ke sebuah mal saya bertemu dengan tiga orang ibu dengan ketiga anak-anak mereka yang masih berusia antara 1-2 tahun. Mereka menyapa saya dan saya sadar mereka adalah pasien-pasien saya yang pernah saya bantu saat persalinan. Ketiga anak-anak mereka lahir di air.

Mereka nampak gembira dan sumringah menjumpai saya. Dan mereka menyodorkan anak-anak mereka yang saya tolong saat kelahirannya. Saya sangat gembira ketiga anak mereka sehat dan bugar.

Face predict brain

Kontributor: Dr. Hariyasa Sanjaya

Pagi ini saya mengikuti kuliah Manajemen Risiko. Pengajar berkomentar:"saya melihat wajah-wajah anda adalah wajah orang-orang cerdas". Sambil bercanda beliau berujar:"saya bisa melihat orang berbohong atau jujur dari ekspresi wajahnya". Wajah seperti jendela untuk melihat karakter seseorang.

Jangan jadikan persalinan hanya sekedar peristiwa biologis dan medis semata.

Kontributor: Dr. Hariyasa Sanjaya

Caroline M de Costa dan Stephen Robson dalam artikelnya berjudul “Throwing out the baby with the spa water? Memaparkan bahwa  sebelum abad ke 20, proses persalinan merupakan peristiwa sosial yang dilaksanakan di rumah. Sebagai sebuah tempat melahirkan, rumah sakit saat itu hanyalah menjadi tempat terakhir setelah semua usaha mengalami kegagalan. Sepanjang abad ke 20, terjadi peningkatan peranan pekerja medis dalam kehamilan dan persalinan yang mengakibatkan pergeseran perawatan menjadi ke rumah sakit bagi sebagian besar perempuan.